PKP 2022 Sarana Tingkatkan Profesionalitas Pejabat Eselon IV Setjen DPR dan DPD

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Setjen DPR RI Dewi Barliana saat sesi foto bersama usai penutupan PKP 2022 di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Selasa (21/6/2022). Foto: Munchen/nvl
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Sekretariat Jenderal DPR RI Dewi Barliana menjelaskan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) 2022 adalah sarana meningkatkan profesionalitas kinerja bagi para pejabat eselon IV, baik di lingkungan Setjen DPR RI maupun DPD RI. Ditambah, Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menerapkan Indeks Profesionalisme Aparatur Sipil Negara (IP-ASN), yaitu 40 persen kontribusi darinya berasal dari ASN yang mengikuti pelatihan, workshop, diklat, hingga pelatihan kepemimpinan.
“Jadi semakin banyak para pejabat struktural berpendidikan secara formal, semakin banyak mengikuti pengayaan pengetahuan di diklat, itu memberikan tambahan nilai di organisasi,” ujar Dewi kepada Parlementaria, jelang penutupan PKP 2022 di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Diketahui, PKP 2022 telah diselenggarakan dengan metode blended learning, di mana pembelajaran campuran antara klasikal dan pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan pada 16 Februari sampai 10 Juni 2022. Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan V 2022 ini turut diikuti oleh 21 orang peserta dengan rincian terdiri dua instansi, yaitu 11 orang peserta berasal dari setjen DPR RI dan 10 orang peserta dari Setjen DPD RI.
Selama pelatihan ini, para peserta telah mengikuti tiga rangkain pembelajaran, yang terdiri dari on campus. Dimulai pada 16 Februari 2022 sampai 5 April 2022 sebanyak 262 JP atau setara 31 hari pelatihan. Pelatihan ini dilaksanakan secara distance learning serta klasikal saat studi lapangan. Adapun studi lapangan PKP angkatan V dilaksanakan di Surabaya pada 21 sampai dengan 25 Maret 2022 yang berlokasi di Biro Organisasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah mengembangkan inovasi pelayanan publik berbasis digitalisasi.
Lalu lokasi kedua berada di Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Surabaya yang telah mengembangkan berbagai inovasi. Di antaranya perluasan ruang terbuka hijau, perluasan hutan mangrove, dan pembangunan 12 titik hutan raya hingga mampu menurunkan tingkat emisi karbon yang pada akhirnya mengakibatkan Kota Surabaya diakui sebagai kota besar dengan kualitas udara terbersih di tingkat ASEAN. Melalui kegiatan studi lapangan tersebut peserta mendapatkan banyak masukan dan inspirasi untuk melakukan inovasi pelayanan publik dengan meningkatkan kinerja organisasi.
Lalu, pada saat off campus dengan jadwal 5 April hingga 5 Juni 2022 dilaksanakan implementasi aksi perubahan kinerja pelayanan publik selama 540 jam pembelajaran (JP) yang setara dengan 60 hari. Kegiatan berikutnya on campus 6 Juni 2022 hingga 10 Juni 2022 setara 5 hari yang diselenggarakan di Wisma Bogor. “Kami berharap untuk PKP ini kami selenggarakan secara mandiri, sehingga ke depannya harus jauh lebih baik dan ini sudah dimulai dengan baik,” tutup Dewi. (rdn/sf)